Thursday, March 5, 2015

                 ******************************************************************
Sementara itu, Oliver yang duduk di sudut yang terlindung dari pelanggan yang lain di Caffe Bene menangkap gerak geri gadis berhadapan dengan mejanya. Sepasang matanya leka memerhatikan gelagat Angel. Sesekali senyuman terukir di bibirnya melihat wajah ayu gadis di hadapan mejanya. Dia terkesima saat terpandang wajah itu. Sempat juga dia mengambil gambar tanpa pengetahuan pemiliknya. Wajah yang sangat fotogenik dan menarik perhatiannya sehingga dia mengeluarkan Canon G15 untuk buat kenang-kenangan.
Setelah menghabiskan Ice Porfait dan Honey Nut, dia bersiap untuk pulang. Dengan langkah yang lemah, Angel menggenggam erat blausnya yang ditiup angin malam, jam pun sudah menunjukkan jam11.00 p.m. Menggigil kesejukan ‘Inilah padahnya  apabila tidak membawa jaket tebal keluar tadi’. Desusnya dalam hati, terasa menyesal. Hatinya rasa tak kena apabila terasa seperti dia terlupa sesuatu, Angel memerhati tangannya. ‘Ah!bungkusan untuk Oliver’, Ingin berpatah balik tapi merasa kedinginan malam yang semakin mencengkam, niatnya dibatalkan saja dan segera menahan teksi untuk pulang ke rumah sewanya.
            Oliver sudah bersedia untuk pulang, buku dan laptopnya yang tadi dihadapan disusun ke dalam begnya. Beg galasnya disandang di bahu, dia berkira-kira hendak pergi tetapi matanya tertumpu pada bungkusan di atas meja berhadapan dengan mejanya. Wajahnya berkerut ‘Bukan ini kepunyaan gadis tadi?’, Oliver segera mengambil bungkusan hadiah tersebut dan hendak mengejar gadis tadi. Namun dia tidak lagi melihat kelibat gadis tersebut. Bungkusan hadiah yang berada di tangannya, berjanji akan memulangkan kembali kepada pemiliknya jika dia berpeluang bertemu kembali.

No comments:

Post a Comment